Skema Pembuangan Air Limbah, Grey Water dan Black Water.

Dikutip berasal dari buku yang ditulis oleh arsitek sipil, Rita Laksmitasari, secara garis besar, air limbah yang berasal berasal dari rumah tangga mampu dibedakan jadi dua macam, yaitu grey water dan black water.

Grey water adalah limbah yang dihasilkan berasal dari proses membasuh pakaian, membasuh sayuran, membersihkan rumah atau mandi. Sedangkan black water adalah limbah yang dihasilkan berasal dari WC yang bersifat kotoran. Kedua air limbah ini bakal mengalir ke tempat yang berbeda menggunakan water meter amico.

 

Skema pembuangan air limbah, grey water dan black water.

Grey Water

Grey water bakal mengalir ke saluran di dalam rumah yang bermuara ke riol kota. Memang secara teori limbah ini tidak “berbahaya”. lNamun, buruknya jaringan pembuangan limbah di negeri ini mengakibatkan grey water nyaris serupa “beracun”-nya dengan black water. Sebagian besar selokan di lingkungan lebih kurang kita yang kotor dan tidak lancar, mengakibatkan limbah ini jadi sarang berbiaknya bakteri jahat, layaknya E-coli. Kekhususan sifat yang dimiliki oleh benda bekas atau barang buangan yang udah umum diketahui adalah mengeluarkan bau tidak enak, mengganggu kenyamanan dan pemandangan, merupakan fasilitas penyebaran penyakit. ifat-sifat inilah yang berpotensi menyebabkan sakit atau suasana tidak sehat pada manusia.

Untuk itu wajib dikelola dengan benar.

 

Black water bakal mengalir ke septictank.

 

Di tempat ini, limbah bakal diendapkan dan dibiarkan terurai oleh bakteri. Meskipun buangan berasal dari kloset terhitung limbah padat, senantiasa saja kotoran yang dibuang ada airnya; maka air berasal dari kloset terhitung air kotor. Begitu pula air berasal dari bidet dan urinoir, terhitung dalam air buangan berasal dari manusia. Kotoran manusia terhitung dalam golongan limbah padat organik, berarti limbah yang mampu membusuk.   Kotoran ini wajib dibuang ke septictank dan airnya dialirkan ke resapan. Resapan mampu bersifat pipa atau sumur.

 

Penghuni rumah kurang berasal dari 25 orang, cukup menggunakan sumur resapan kecil. Air bekas yang memiliki kandungan sabun atau air bekas pel lantai, hendaknya jangan dibuang ke kloset agar tidak masuk ke septictank. Sabun bakal membunuh bakteri pembusuk di septictank. Akibatnya septictank cepat penuh dan berbau. Dalam suasana layaknya ini, septictank wajib disedot atau diberi tambahan zat pengaktifan mikrobiologi.